Batavia adalah suburban kota Chicago. Suburban adalah suatu pemukiman yang terbentuk karena pertumbuhan jumlah penduduk di kota besar yang melaju cepat. Kalau diibaratkan nih ya: andaikata Chicago itu adalah Medan, maka Binjai adalah Batavianya. Andaikata Jakarta adalah Chicago, maka Bogor adalah Batavianya.
Ehh, tunggu dulu! Chicago itu kota besar yang menjadi tempat syuting beberapa film ternama di Amerika Serikat, bukan? IYA, BENAR.
Cek disini: Movies filmed in Chicago
Chicago |
INFORMASI UMUM
Kota: Batavia
County (kabupaten): Kane
State (negara bagian/provinsi): Illinois
Luas Area: 25km2 atau 9.64 sq mi
Jumlah Penduduk: 26,318 Jiwa (perkiraan 2012)
Kepadatan: 1019 jiwa/km2
LOKASI
Batavia terletak sekitar 41 miles (66 km) dari pusat kota Chicago. Batavia adalah bagian dari Tri-City area, yang merupakan area vernakular bersama kota Geneva dan St. Charles. Jika ketiga kota ini digabung, maka akan terlihat seperti sebuah kota independen karena ketiga kota ini memiliki iklim, keadaan lingkungan dan kondisi perekonomian yang hampir sama. Sudah hal yang lazim jika penduduk Batavia suka berbelanja ke Geneva, atau penduduk Geneva suka mendatangi restoran di St. Charles, atau penduduk St Charles yang berwisata ke Batavia.
LANDMARKS
Sekilas suasana parade Homecoming di Batavia, bersama anggota International Club:
Pusat Kota Batavia Sumber: classicrealtyhome.com |
Pusat Kota Batavia Sumber: altamanu.com |
Salah satu penampakan kota Batavia saat sore |
Dari Jembatan Fox River |
Batavia High School's Football Field |
Near by: Harold Hall Quarry Beach |
Dari parkiran Restoran Chilli |
Lingkungan perumahan:
KONDISI EKONOMI
Ini nih bagian favorit saya. Teman-teman pasti tahu bahwa New York City (NYC) adalah kota para milyader di dunia. Tapi, kesenjangan sosial di NYC terbilang tinggi. NYC juga memiliki banyak pengangguran. Sehingga, Batavia memiliki nilai rata-rata pendapatan rumah tangga yang jauh lebih tinggi dari New York City ataupun rata-rata nasional (Amerika Serikat) karena umumnya kondisi perekonomian penduduk Batavia cukup merata. Saya sudah tinggal lebih dari enam bulan di Batavia tetapi saya tidak pernah sekalipun menemukan tuna wismawan.
BATAVIA
Median (nilai tengah) pendapatan rumah tangga per tahun:
|
$90,228
|
Pendapatan rumah tangga (rata-rata) per tahun:
|
$113,923
|
Sumber: Housing in Batavia
NEW YORK CITY
Median (nilai tengah) pendapatan rumah tangga per tahun: $50,711
|
AMERIKA SERIKAT
Median (nilai tengah) pendapatan rumah tangga per tahun: $51,939
|
Pendapatan rumah tangga (rata-rata) per tahun: $72,641
Sumber: Household Income in the US
Tapi, jangan salah sangka. Kehidupan di Batavia tidak dipenuhi dengan materialistis dan hedonisme. Saya malah sangat terinspirasi dengan gaya hidup masyarakat Batavia.
Hal yang saya pelajari, adalah:
INDEPENDEN
Secara keseluruhan, Amerika Serikat mempunyai persentase penduduk sebagai wirausahawan yang lebih tinggi dari Indonesia. Begitu pula dengan Batavia. Banyak penduduk Batavia yang memiliki bisnisnya tersendiri meskipun mereka sudah menyandang status profesi yang lain. Contoh terdekat adalah kedua orang tua angkat saya. Mereka berprofesi sebagai dokter hewan, tetapi mereka juga berprofesi sebagai pemilik klinik hewan tersebut - bahkan mereka punya dua klinik dan memperkerjakan orang lain.
PEKERJA MUDA
Umumnya anak remaja di Amerika Serikat bekerja paruh waktu untuk perencanaan finansial yang akan digunakan saat memasuki Perguruan Tinggi. Tapi, jumlah pekerja muda di Batavia sangat signifikan.
Hampir di seluruh restoran atau toko di kota Batavia, ada anak SMA sebagai pelayan paruh waktu di dalamnya. Mereka diajarkan mandiri mencari nafkah sejak muda. Terlebih lagi, banyaknya orang dewasa yang memiliki toko atau restoran, sehingga membutuhkan banyak pekerja muda. Mereka tidak malu bekerja, meskipun orang tua mereka terbilang sejahtera secara materi.
RELAWAN
Di Batavia, banyak sekali tempat untuk mengayomi orang yang kurang mampu. Di sekolah saya, juga banyak sekali klub relawan yang mengumpulkan kebutuhan sandang untuk mereka. Saya pernah menjadi relawan di Batavia Food Pantry. Itu adalah tempat dimana para toko grosir menyumbangkan kebutuhuhan pangan. Yang paling saya kagumi ketika menjadi relawan disana adalah ketika orang-orang yang mendapat bantuan tersebut mengambil kebutuhan secukupnya.
Contoh: A (orang yang mendapat bantuan) berhak mendapatkan 3 botol shampo, 3 bar sabun, 3 buah kotak sereal, 3 kaleng daging. Namun, karena A tahu diri dan hanya mengambil kebutuhan secukupnya, A hanya mengambil 2 botol shampo, 3 bar sabun, 1 kotak sereal dan 3 kaleng daging. Biasanya, orang yang kurang mampu akan mengambil sebanyak-banyaknya, tapi tidak dengan penduduk di sini.